12 February 2018

INSPIRASI 27 - "FILOSOFI 5 JARI SANG PEMIMPIN"

Filosofi 5 Jari Sang Pemimpin - 
Artikel Arti Kepemimpinan


kisahinspirasi-hidup.blogspot.co.id - Tubuh manusia pada hakekatnya menunjukkan wujud nyata dari jiwa manusia itu sendiri. Berbagai bentuk dari bagian tubuh manusia menyimpan berbagai rahasia kehidupan dan kepemimpinan. Tubuh adalah rahmat dari Allah Yang Maha Kuasa yang memberikan petunjuk kesempurnaan hidup sebagai manusia. Filosofi ini tercermin dalam jari manusia, sebagai manifestasi dari kekuatan diri manusia.

Kali ini saya mengajak kita semua untuk memahami filosofi lima jari yang ada dalam tubuh manusia. Jari kita terdiri dari lima bagian. Pertama jari ibu atau yang kita kenal dengan jari jempol, kedua jari telunjuk, ketiga jari tengah, keempat jari manis dan kelima adalah jari kelingking. Mari kita renungkan, bagaimana kelima jari kita memiliki kaitan erat dengan leadership yang tertanam dalam diri kita. 

Sekarang, bagaimana kita mengartikan kelima jari kita yang memiliki arti kepemimpinan sejati yang berada di dalam tubuh kita.?
Mari kita simak bersama:

Pertama, Ibu Jari.
Pemimpin yang bijak adalah orang yang merasa tidak pernah segan dalam memberikan apresiasi, pujian atau sanjungan terhadap orang lain, baik bawahannya, relasi mitranya ataupun lawannya sekaligus. Jiwa sportivitas dan objektivitas menunjukkan bahwa kita berjiwa besar dan cerdas dalam memberikan penghargaan buat orang lain yang telah melaksanakan tugas dengan baik, meskipun dalam wujud satu langkah kecil. Sikap bijak kita melalui simbol ibu jari akan memberikan feedback positif bagi kita maupun orang lain yang kita berikan apresiasi (appreciate) atau sanjungan. Ibu Jari dapat juga diartikan sebagai penghargaan (achievement) orang lain secara ikhlas dan terpuji. Ada nilai kebenaran dalam diri kita. Dan ada pertanggung jawaban (responsibility) baik vertical maupun universal. Pemimpin yang bijak adalah pemimpin yang melalui tahapan kesuksesan yang bermanfaat, artinya sukses yang bermanfaat disini adalah bermanfaat bagi diri dia sendiri, orang lain dan lingkungannya.

Kedua, Jari Telunjuk.
Pemimpin yang bijak adalah seorang pemimpin mampu memberikan perintah maupun tugas kepada bawahannya dengan tegas dan lugas. Pelimpahan wewenang dan tanggungjawab sesuai dengan fungsinya akan memudahkan kita bekerja secara team work yang solid. Pemimpin harus memiliki keyakinan yang memiliki kebenaran. Kuncinya adalah keimanan yang kuat kepada Allah yang maha Kuasa sebagai penciptanya. Pemimpin tanpa iman adalah pemimpin yang tidak baik dan kejam, dan sebaliknya pemimpin yang beriman adalah pemimpin yang membawa pengikutnya menuju keselamatan. Disisi lain, Pemimpin yang bijak adalah pemimpin yang mampu meyakinkan orang lain mengikutinya menuju kesuksesan. Kedisplinan adalah kunci dari ketegasan dan komitmen. Pemimpin yang bijak juga mampu mengarahkan orang lain menuju yang lebih baik. Orang lain akan mengikuti kita jika arah yang dituju adalah benar. Sifat yang ditunjukkan pada jari telunjuk juga keberanian dan maju selangkah dengan pertimbangan yang matang. Sifat lainnya kepemimpinan kita adalah memerintah. Orang yang dapat memerintah adalah orang yang memiliki tanggungjawab yang lebih besar dari pada orang yang menerima perintah. Oleh karena itu, perintah harus diartikan sebagai wujud kerja sama yang arif baik bagi yang memerintah maupun bagi yang menerima perintah. Oleh karena, itu seringkali jari telunjuk dapat diartikan sebagai pemerintahan. Dalam arti pemerintahan yang melayani dan memberikan terbaik buat rakyat nya.

Ketiga, Jari Tengah.
Kepemimpinan akan terwujud jika kita memiliki kearifan dan kebijaksanaan dalam menghadapi masalah dan menyelesaikan masalah. Seorang pemimpin harus mampu menjadi penengah dan penyelesai masalah (problem solver), bukan problem maker (pembuat masalah). Konflik adalah bagian dari kehidupan. Setiap konflik yang lahir, pemimpin harus mampu menyelesaikan secara adil, menjadi mediator dan negosiator yang baik serta penengah yang jujur. Serta menjadi juru runding yang memiliki integritas yang kuat, sehingga semua orang akan merasakan kemenangan bersama. Tidak ada pihak yang menang dan kalah, namun kemenangan dimiliki oleh semua pihak. Pemimpin yang sukses adalah pemimpin yang dapat diterima oleh semua pihak tanpa ada pihak yang merasa keberpihakan sehingga merugikan pihak lainnya. Sikap penyeimbang terkadang menjadi alternatif dalam menghadapi berbagai masalah dan tantangan. Segala sesuatu pasti ada jalan keluarnya. Sikap inilah yang dibutuhkan pemimpin yang sebenarnya (the real of leaders)

Keempat, Jari Manis.
Pemimpin tidaklah kaku, namun dia harus memiliki jiwa humoris yang proporsional. Artinya humoris yang pada tempatnya. Pemimpin juga harus memiliki nilai seni yang tinggi dan bersahaja. Bukanlah sikap yang ditunjukkan secara arogan, emosional dan egois. Pemimpin harus dapat menjadi suri tauladan yang baik bagi semua orang dan memberikan perilaku, tutur kata dan sikap yang lembut dan bijaksana. Pemimpin adalah pengakuan dari orang lain yang menghargai dan mendeklarasikan diri pemimpin itu sebagai pemimpin, bukan pengakuan sepihak dari diri seseorang tanpa didukung oleh pengikutnya. Oleh karena itu, pemimpin memiliki ikatan bathin dan simbolistik dengan orang lain. Ada kesetiaan dalam jiwa nya. Ada kekuatan keyakinan untuk bersama dari pengikutnya dan ada ikatan yang suci dalam jiwa yang bersih. 

Kelima, Jari kelingking.
Pemimpin tidak dapat ditentukan secara fisik, karena yang menentukan kepemimpinan kita adalah karakter dan nilai (values) dalam diri kita. Pemimpin harus memiliki jiwa memaafkan dan rekonsiliasi. Kita harus mengerti kapan kita harus memaafkan atau meminta maaf meskipun tidak melakukan kesalahan. Maaf bukanlah arti menyerah, namun jiwa besar dalam memberikan perlindungan buat orang lain. Pemimpin juga harus mampu menyelamatkan orang lain meskipun dirinya harus berkorban. Perisai diri bagi orang lain adalah upaya penyelamatan bagi orang lain. Meskipun kecil, namun dirinya selalu menjadi awal pengorbanan untuk menyelamatkan orang banyak.
Akhirnya, kita dapat simpulkan bahwa jari bukanlah pelengkap semata dalam tubuh kita, namun memiliki arti yang luas sebagai manisfestasi kesempurnaan manusia sebagai khalifah di muka bumi ini. Nah, kini saatnya kita mengambil suatu sikap. Kembalilah pada fungsi jari yang kita gunakan, karena setiap jari akan bermanfaat dalam keadaan yang sesuai dengan kondisi yang ada. Kelima jari kita akan memberikan makna yang kuat sebagai pemimpin dimasa yang akan datang. Temukan kepemimpinan itu di jari anda, gunakan tangan mu, kepal jari tanganmu dan wujudkan misi hidupmu, Selamat mencoba!


Penulis: Fachrul Razi, M.I.P

Baca selengkapnya
INSPIRASI 26 - "FILOSOFI CERITA PENSIL DAN BUKU"

INSPIRASI 26 - "FILOSOFI CERITA PENSIL DAN BUKU"


FILOSOFI CERITA PENSIL DAN BUKU
Gambar terkait


Pensil : Buk Buku, aku ingin menuliskan sesuatu di lembaran-lembaranmu.


Buku : Silahkan wahai pensil.


Pensil : Bolehkah aku menuliskan apa saja?


Buku : Kamu boleh menuliskan apa saja di lembaran-lembaran yang aku miliki wahai pensil, silahkan. Apa saja terserah dirimu, semau kamu mau menuliskan apa.


Pensil mulai menuliskan banyak hal di lembaran-lembaran buku. Ia menuliskan
banyak sekali, lembar demi lembar hinga tak terasa sudah berlembar-lembar ia menuliskan kata. Sang buku pun hanya diam saja, ia tak protes mau ditulisi apa. Karena dari awal, sang buku sudah memberikan kebebasan bagi pensil untuk menulis apa saja. Dia tak mungkin menarik kata-katanya.



Pensil : Wahai buku, aku telah menuliskan banyak tulisan di lembaranmu.

Gambar terkait
Buku : Lanjutkanlah, lembaranku masih banyak.


Pensil : Aku tadi telah melihat-lihat tulisanku, banyak sekali coretan dalam lembaranmu. Ada pula banyak kesalahan tulisan ketika aku menulis. Aku rasanya sedih, kenapa aku menulis seperti itu. Padahal seharusnya aku bisa menulis dengan baik. Aku menyesal, aku sering main-main ketika menulis itu. Aku tak bersungguh-sungguh menuliskannya.


Buku : Wahai pensil, jangan berhenti menulis wahai pensil. Aku masih punya banyak lembaran baru yang masih putih untuk engkau tulisi. Sekalipun lembaran-lembaran sebelumnya sangatlah jelek dan penuh kesalahan.


Pensil : Tetapi lembaran yang sebelumnya sangat buruk untuk aku lihat.


Buku : Wahai pensil, menyesal boleh saja. Namun lihatlah, lihatlah lembaranku setelahnya masih putih bersih. Kamu masih punya kesempatan untuk menuliskan sesuatu yang indah.


Pensil : Tetapi aku sedih...


Buku : Oke kalau begitu, robek saja lembaranku yang buruk itu. Agar engkau tak melihatnya.


Pensil pun akhirnya menyadari bahwa ia masih bisa  menuliskan di lembaran-lembaran yang masih putih dengan tulisan dan kalimat yang indah. Ia menyadari bahwa seburuk apapun lembaran yang sebelumnya, ia masih punya kesempatan untuk membuat tulisan indah di lembaran baru yang masih indah. Ia juga menyadari bahwa lembaran itu tak akan tersedia terus, nanti juga lembaran milik buku akan habis juga. Ia hanya perlu memanfaatkan lembaran yang masih ada.



Makna Filosofis Cerita :
Pensil di dalam cerita itu adalah diri kita, sedangkan buku dalam cerita itu adalah waktu. Kita diberikan oleh waktu oleh Sang Pencipta untuk bisa kita isi dengan berbagai macam perbuatan dan apapun yang kita inginkan. Kita bisa menuliskan cerita yang indah maupun cerita yang semestinya tidak kita lakukan. Hingga mungkin jika saat ini kita merenungi apa yang telah terjadi, ada kalanya kita memiliki masa lalu yang buruk. Masa lalu yang memalukan rasanya untuk diceritakan. Namun Allah begitu sangat penyayang, dibalik rasa menyesal itu kita masih diberikan kesempatan. Seburuk apapun masa lalu, namun kita masih punya masa depan yang masih putih bersih. Tinggal kita mau mengisinya seperti apa, kita tak boleh putus asa. Ini tentang diri kita, apakah mau memanfaatkan kesempatan itu atau tidak. Karena sejatinya waktu kita terbatas di dunia ini, ada kalanya kita nanti akan mati. Maka jangan putus asa dari rahmat Allah, Dia adalah seorang yang Maha Penyayang. Semangatlah menjadikan hari-hari kita indah di depan nanti.

Baca selengkapnya

09 February 2018

INSPIRASI 25 - "FILOSOFI MATEMATIKA"


















FILOSOFI ILMU MATEMATIKA

Hasil gambar untuk FILOSOFI MATEMATIKA
Pernah nggak Anda berpikir…
1. Mengapa PLUS di kali PLUS hasilnya PLUS?
2. Mengapa MINUS di kali PLUS atau sebaliknya
PLUS di kali MINUS hasilnya MINUS?
3. Mengapa MINUS di kali MINUS hasilnya PLUS?

Hikmahnya adalah:
(+) PLUS = BENAR
(-) MINUS = SALAH

1. Mengatakan BENAR terhadap sesuatu hal yang BENAR adalah suatu tindakan yang BENAR.
Rumus matematikanya :
+ x + = +

Filosofi Matematika2. Mengatakan BENAR terhadap sesuatu yang SALAH, atau sebaliknya mengatakan SALAH terhadap sesuatu yang BENAR adalah suatu tindakan yang SALAH.
Rumus matematikanya :
+ x – = –
– x + = –

3. Mengatakan SALAH terhadap sesuatu yang SALAH adalah suatu tindakan yang BENAR.
Rumus matematikanya :
– x – = +
Pelajaran matematika ternyata sarat makna, yang bisa kita ambil sebagai pelajaran hidup.


Untuk matematika pembagian adalah sebagai berikut:
1 ÷ 1 = 1
1 ÷ 2 = 1/2
1 ÷ 10 = 1/10
1 ÷ 100 = 1/100

Sedangkan 1 ÷ 0 = ~ ( tak terhingga).
Maknanya adalah : kalau kita melakukan perbuatan baik, kemudian kita mengharapkan balasan atas perbuatan itu, maka semakin kita banyak berharap hasilnya akan semakin kecil (1/100 dst). Tetapi ketika kita melakukannya dengan IKHLAS, tanpa mengharapkan sesuatu imbalan apapun, sama dengan 1 ÷ 0, maka hasilnya akan “Tak Terhingga” yang artinya Allah SWT akan memberikan balasan atas keikhlasan kita dengan balasan yang tak terhingga.
Tatkala engkau memperbaiki niatmu, saat itulah Allah SWT memperbaiki keadaanmu. Ketika engkau menginginkan kebaikan untuk orang lain, maka kebaikan itu datang kepadamu dari arah yang tak engkau duga sebelumnya. Di saat engkau hidup untuk membuat orang lain bahagia, Allah SWT menjadikan orang lain membahagiakan engkau. Maka carilah selalu kesempatan untuk “memberi”, bukan “mengambil”. Setiap kali engkau memberi, maka di saat itulah engkau diberi oleh Allah SWT tanpa engkau meminta.. Beri yang terbaik buat sesama ...

Investasikan sisa waktu dan kesempatan yang ada untuk kehidupan kelak. 
Baca selengkapnya

INSPIRASI 24 - "KISAH PERJUANGAN POHON BAMBU"



KISAH PERJUANGAN POHON BAMBU

Gambar terkait


Pada suatu waktu aku merasa sangat jenuh dan bosan dengan kehidupan ini dan ingin berhenti dari semuanya, berhenti dari pekerjaan, hubungan, spiritual… dan berhenti untuk hidup.

Aku pergi ke tengah hutan dan ingin berbicara untuk yang terakhir kalinya dengan Sang Pencipta.


“Tuhan, mohon berikan saya satu alasan untuk tetap hidup dan berjuang?”
Ternyata jawaban Maha Pencipta yang Agung sangat mengejutkan….
“Lihat di sekelilingmu, apakah kamu melihat tanaman Semak dan pohon Bambu?


“Ya,” jawabku.

Yang Maha Pencipta mulai bertutur:
“Saat aku menanam benih Semak dan Bambu, aku memelihara mereka dengan sangat baik dan hati-hati. Aku memberi mereka sinar matahari, menyirami dengan air seadil-adilnya. Tanaman Semak tumbuh dengan sangat cepat. Daun-daunnya yang hijau tumbuh rimbun sampai menutupi tanah disekelilingnya. Sedangkan benih Bambu belum memperlihatkan apapun.

Tetapi aku tidak menyerah dan tetap memelihara mereka dengan baik dan adil. Pada Tahun ke-2, tanaman Semak tumbuh makin subur, rimbun dan makin bertambah banyak. Tetapi, benih Bambu tetap belum memperlihatkan tanda-tanda pertumbuhan.

Pada tahun ke-3, benih Bambu masih sama seperti sebelumnya. Tetapi, tetap Aku tidak menyerah. Begitu juga dengan tahun ke-4 masih sama saja. Aku bertahan untuk tidak menyerah.

Kemudian, pada tahun ke-5, tunas kecil mulai muncul dari benih bambu. Jika dibandingkan dengan tanaman semak, tunas ini sangat kecil dan sepertinya tidak sebanding dengan tanaman semak.

Tetapi 6 bulan kemudian pohon Bambu tumbuh hingga mencapai ketinggian 100 kaki.

Ternyata Bambu menghabiskan waktu 5 tahun untuk menumbuhkan dan menguatkan akarnya. Akar-akar tersebut membuat Bambu menjadi sangat kuat sehingga kokoh menghadapi keadaan alam yang berubah-ubah. Bahkan pohon Bambu sangat berguna untuk kehidupan.

Aku tidak akan memberikan cobaan yang lebih berat dari kemampuannya kepada ciptaanku.”

Aku terdiam. Menyimak baik-baik.

“Anakku, apakah kamu sadar, selama ini kamu telah berjuang dan memperkuat akar? Aku tidak menyerah saat menanam benih dan memelihara pohon Bambu, begitu juga denganmu. Jangan membandingkan dirimu dengan yang lain. Bambu mempunyai fungsi yang berbeda dengan Semak, tetapi tetap mereka membuat hutan menjadi indah. Waktumu akan tiba dan kamu akan tumbuh dengan tinggi.”

“Tetapi, seberapa tinggi saya harus tumbuh?” tanyaku.

Maha Pencipta menjawab: “Seberapa tinggi pohon Bambu tumbuh?”

“Apakah setinggi kemampuan dan usahanya?” tanyaku lagi

“Benar Anakku. Berusahalah sebaik dan semaksimal mungkin.”

Kemudian aku pergi meninggalkan hutan dengan membawa kisah ini. Aku harap kisah ini dapat membantumu melihat bahwa Tuhan tidak pernah menyerah untukmu.

Jangan pernah menyesali setiap hari dalam hidupmu. Hari-hari yang baik memberi kebahagiaan; hari-hari yang buruk memberi pengalaman tak ternilai; keduanya sangat berharga.

"LAKUKAN APA YANG KEMAMPUANMU BISA. LAKUKAN APA YANG KAMU YAKINI. MINTALAH PETUNJUK DARI YANG MAHA KUASA, AGAR JALANMU SELALU DIBIMBING OLEH-NYA" - fmw
Baca selengkapnya

INSPIRASI 23 - "FILOSOFI BAMBU CINA"



FILOSOFI BAMBU CINA


Begitu banyak pelajaran dari alam yang dapat kita pelajari agar hidup di dunia ini lebih bermakna dan harmonis. Salah satu tumbuhan yang syarat akan makna kehidupan adalah pohon bambu. Pohon Bambu adalah tanaman dengan laju pertumbuhan tertinggi di dunia, Pohon Bambu termasuk dalam keluarga rumput-rumputan, yang dapat menjadi penjelasan mengapa bambu memiliki laju pertumbuhan yang tinggi. Hal ini berarti bahwa ketika bambu dipanen, bambu akan tumbuh kembali dengan cepat tanpa mengganggu ekosistem. Tidak seperti pohon, batang bambu muncul dari permukaan dengan diameter penuh dan tumbuh hingga mencapai tinggi maksimum dalam satu musim tumbuh (sekitar 3 sampai 4 bulan). Terdapat dua bentuk bambu secara umum, yaitu bambu berkayu dari suku Arundinarieae dan Bambuseae, dan bambu rerumputan dari suku Olyreae. Analisis molekuler dari plastida menunjukkan bahwa terdapat tiga sampai lima garis keturunan utama dari bambu.(Wikipedia).
Gambar terkaitWalaupun termasuk ke dalam keluarga rumput-rumputan, pohon bambu merupakan tanaman yang kokoh, inilah yang menyebabkan tanaman ini berbeda dari tanaman dari keluarga rumput-rumputan lainnya.Sebelum tumbuh hingga tinggi dengan cepat, bambu mempersiapkan diri dengan akarnya yang tumbuh kokoh di dalam tanah karena ia tahu bahwa semakin ia tumbuh tinggi maka akan semakin banyak angin yang akan menerpanya.Di saat tumbuhan lain banyak yang tumbang tapi jarang sekali mendengar ada tumbuhan bambu roboh akibat diterjang angin. Begitu pula dengan dengan kehidupan kita, sebelum menapaki jenjang karir yang lebih tinggi maka kita harus mempersiapkan mental yang kuat agar dapat menghadapi berbagai cobaan hidup yang semakin berat. Cara bambu mengekspresikan hidupnya menggambarkan bahwa latar belakang tidak lah menjadi hambatan dan tolak ukur untuk bisa mengekspresikan potensi yang ada dalam kita.
pohon bambu cina
Ketika angin menerpa batang tumbuhan bambu, ia akan mengikuti arah angin itu berhembus namun ketika angin itu berhenti maka ia akan kembali posisi awalnya. Suara daun-daun bambu yang saling bergesekan akan menghasilkan gemerisik nada yang halus dan sangat harmonis. Hal ini mengajarkan kita sikap fleksibel dan mampu cepat beradaptasi hingga menjadi pribadi yang meneyenangkan dan dapat diterima dalam suatu lingkungan walaupun itu tempat baru tanpa harus menjadi diri orang lain dan tetap meiliki prinsip hidup kokoh sesuai pada tujuan awalnya.. Bahkan jika mampu kita bias memberikan warna baru yang positif kepada lingkungan sekitar dengan memiliki mental sang juara atau dapat memberikan kontribusi pada lingkungan. 
Dari filosofi pohon bambu kita belajar bahwa meskipun berlatar belakang jenis tanaman rumput-rumputan, bambu menjadi berbeda karena karakternya yang khas, yaitu kuat, tegar, kokoh, tangguh, lentur, ulet. Karakter itu dapat diaplikasikan dalam hidup agar tegar dalam menghadapi badai dan persoalan hidup.
"MAKNAILAH KISAH DEMI KISAH YANG TERJADI DI DALAM HIDUP INI DAN JANGAN PERNAH SESALI ITU, AGAR HIDUP INI DAPAT MEMILIKI MAKNA YANG LEBIH" -fmw

Baca selengkapnya

INSPIRASI 22 - "FILOSOFI POHON BAMBU"


FILOSOFI POHON BAMBU

Gambar terkait

Tahukah anda bahwa pohon bambu tidak akan menunjukkan pertumbuhan yang berarti selama 5 tahun pertama.
Walaupun setiap hari disiram & dipupuk, tumbuhnya hanya beberapa puluh centimeter saja.
Namun setelah 5 tahun kemudian, pertumbuhan pohon bambu sangat dahsyat & ukuran nya tidak lagi dalam hitungan centimeter melainkan meter.
Lantas sebetulnya apa yang terjadi pada sebuah pohon bambu ???
Ternyata selama 5 tahun pertama, ia mengalami pertumbuhan dahsyat pada akar (BUKAN) pada batang, yang mana daripada itu, pohon bambu sedang mempersiapkan pondasi yang sangat kuat, agar ia bisa menopang ketinggian nya yang berpuluh puluh meter kelak dikemudian hari.

Filosofi Pohon BambuMORAL OF THE STORY
Jika kita mengalami suatu hambatan & kegagalan, bukan berarti kita tidak mengalami perkembangan, melainkan justru kita sedang mengalami pertumbuhan yang luar biasa didalam diri kita.

Ketika kita lelah & hampir menyerah dalam menghadapi kerasnya kehidupan, jangan pernah terbersit pupus harapan.

Ada pameo yang mengatakan “the hardest part of a rocket to reach orbit is to get through the earth’s gravity” (“bagian terberat agar sebuah roket mencapai orbit adalah saat melalui gravitasi bumi”).
Jika kita perhatikan, bagian peralatan pendukung terbesar yang dibawa oleh sebuah roket adalah jet pendorong untuk melewati atmosphere & gravitasi bumi.

Gambar terkaitSetelah roket melewati atmosphere, jet pendorong akan dilepas & roket akan terbang dengan bahan bakar minimum pada ruang angkasa tanpa bobot, melayang ringan, & tanpa usaha keras.

Demikian pula dengan manusia, bagian TERBERAT dari sebuah KESUKSESAN adalah disaat awal seseorang MEMULAI USAHA dari sebuah perjuangan, karena segala sesuatu terasa begitu BERAT & PENUH TEKANAN.

Namun bila ia dapat melewati batas tertentu, sesungguhnya seseorang dapat merasakan segala kemudahan & kebebasan dari tekanan & beban.
Namun sayangnya, banyak orang yang MENYERAH disaat tekanan & beban dirasakan terlalu berat, bagai sebuah roket yang gagal menembus atmosphere.

Buya Hamka berkata “kalau hidup sekedar hidup, babi di hutan juga hidup &  kalau kerja sekedar kerja, kera juga bekerja”.
Ketika pohon bambu ditiup angin kencang, ia akan merunduk, tetapi setelah angin berlalu, dia akan tegak kembali, laksana perjalanan hidup seorang manusia yang tak pernah lepas dari cobaan & rintangan.
Maka jadilah seperti pohon bambu !!!

Fleksibilitas pohon bambu mengajarkan kita sikap hidup yang berpijak pada keteguhan hati dalam menjalani hidup, walaupun badai & topan menerpa.
Tidak ada kata menyerah untuk terus tumbuh, tidak ada alasan untuk terpendam dalam keterbatasan, karena bagaimanapun pertumbuhan demi pertumbuhan harus diawali dari kemampuan untuk mempertahankan diri dalam kondisi yang paling sulit sekalipun.
Pastikan dalam hari hari kedepan, hidup kita akan *MENJULANG TINGGI & menjadi PEMBAWA BERKAT* bagi sesama, seperti halnya pohon bambu.
Baca selengkapnya

08 February 2018

INSPIRASI 21 - "KISAH SANG TIKUS"

INSPIRASI 21 - "KISAH SANG TIKUS"



KISAH SANG TIKUS

Kisah Sang Tikus







Seekor tikus mengintip di balik celah di tembok untuk mengamati sang petani dan istrinya, saat membuka sebuah bungkusan. Ada mainan pikirnya. Tapi dia terkejut sekali, ternyata bungkusan itu berisi perangkap tikus. Lari kembali ke ladang pertanian itu, tikus itu menjerit memberi peringatan, “Awas ada perangkap tikus di dalam rumah, hati-hati ada perangkap tikus di dalam rumah!”
Sang ayam dengan tenang berkokok dan sambil tetap menggaruki tanah, mengangkat kepalanya dan berkata. ‘Ya, maafkan aku Pak Tikus. Aku tahu memang ini masalah besar bagi kamu, tapi buat aku secara pribadi tidak ada masalah. Jadi jangan buat aku sakit kepala lah.”

Tikus berbalik dan pergi menuju sang kambing. Katanya, “Ada perangkap tikus di dalam rumah, sebuah perangkap tikus di dalam rumah!”


‘Wah aku menyesal dengan kabar ini.” Si kambing menghibur dengan penuh simpati. “Tetapi tidak ada sesuatu pun yang bisa kulakukan kecuali berdo’a. Yakinlah, kamu senantiasa ada dalam do’a-do’aku!”

Tikus kemudian berbelok menuju si lembu.

‘Oh! Sebuah perangkap tikus?” jadi saya dalam bahaya besar ya?” kata lembu sambil ketawa, berteleran air liur.

Jadi tikus itu kembalilah ke rumah dengan kepala tertunduk dan merasa begitu patah hati, kesal dan sedih, terpaksa menghadapi perangkap tikus itu sendirian. Ia merasa sungguh-sungguh sendiri.
Malam tiba, dan terdengar suara bergema di seluruh rumah, seperti bunyi perangkap tikus yang berjaya menagkap mangsa. Istri petani berlari melihat apa saja yang terperangkap. Di dalam kegelapan itu dia tak bisa melihat bahwa yang terjebak itu adalah seekor ular berbisa. Ular itu sempat mematok tangan istri petani itu. Petani iktu bergegas membawanya ke rumah sakit.
Si istri kembali ke rumah dengan tubuh mungil, demam. Dan sudah menjadi kebiasaan, setiap orang sakit demam, obat pertama adalah memberikan sup ayam segar yang hangat. Petani itupun mengasah pisaunya, dan pergi ke kandang, ,mencari ayam untuk bahan supnya.
Tapi, bisa itu sungguh jahat, si istri tak kunjung sembuh. Banyak tetangg yang datang membesuk dan tamupun tumpah ruah ke rumahnya. Iapun harus menyiapkan makanan, dan terpaksa kambing di kandang itu dijadikan gulai. Tapi itu tidak cukup, bisa itu tak dapat taklukan. Si istri mati, dan berpulh orang datang untuk mengurus pemakaman, juga selamatan. Tak ada cara lain, lembu di kandang itupun dijadikan panganan untuk puluhan rakyat dan peserta selamatan,
Kawan, apabila kamu dengar ada seseorang yang menghadapi masalah dan kamu pikir itu masalah itu tidak ada kaitannya dengan kamu, ingatlah bahwa apabila ada “perangkap tikus” di dalam rumah, seluruh “ladang pertanian” ikut menanggung resikonya. Sikap mementingkan diri sendiri lebih banyak keburukan daripada kebaikanya.
Baca selengkapnya
INSPIRASI 20 - "JANGAN TAKUT GAGAL"

INSPIRASI 20 - "JANGAN TAKUT GAGAL"

Ketika seorang pria berjalan melewati sekumpulan gajah, ia tiba-tiba berhenti. Ia bingung dengan fakta bahwa makhluk-makhluk besar itu sedang diikat hanya dengan sebuah tali kecil yang terikat pada kaki depan mereka. Tidak ada rantai, tidak ada kandang. Jelas sekali bahwa gajah bisa melepaskan diri dari ikatan mereka kapan saja. Tetapi entah untuk beberapa alasan, mereka tidak melakukannya.
Dia melihat seorang pelatih di dekatnya dan bertanya kepada pelatih tersebut. “Mengapa hewan-hewan itu hanya berdiri di sana dan tidak berusaha untuk melarikan diri?”

Hasil gambar untuk GAJAH
 “Yah, ketika mereka masih sangat muda dan jauh lebih kecil, kami menggunakan ukuran tali yang sama untuk mengikat mereka. Dan, pada usia tersebut, tali itu sudah cukup untuk menahan mereka. Saat mereka tumbuh dewasa, mereka dikondisikan untuk percaya bahwa mereka tidak dapat melepaskan diri. Mereka percaya bahwa tali tersebut masih bisa menahan mereka, sehingga mereka tidak pernah mencoba untuk membebaskan diri. ” Begitu penjelasan dari pelatih gajah tersebut.
Pria itu kagum. Hewan-hewan ini bisa saja setiap saat membebaskan diri dari ikatan tali mereka. Tetapi karena mereka percaya bahwa mereka tidak bisa, mereka terjebak tepat dimana mereka berada.
Seperti gajah, berapa banyak dari kita yang menjalani hidup tergantung pada suatu keyakinan bahwa kita tidak bisa melakukan sesuatu, hanya karena kita gagal sekali sebelumnya?
Jangan takut gagal, karena kegagalan membuat kita semakin kuat dan tangguh. Kegagalan adalah bagian dari pembelajaran. Kita tidak boleh menyerah untuk berjuang di dalam hidup ini.

Baca selengkapnya

INSPIRASI 19 - "KERJA KERAS VS KERJA CERDAS"



http://alumnimtsm05.blogspot.com/p/donasi-iklan.htmlAda dua orang sahabat yang bernama Embro dan PipoEmbro berbadan tinggi besar dan Pipo adalah pribadi yang lebih kecil dari Embro dan sedikit kurus. Kedua sahabat ini seringkali saling ngobrol dan ternyata mereka jadi tahu bahwa mereka memiliki cita-cita/impian yang sama yaitu menjadi orang yang kaya, sukses dan berhasil.



http://alumnimtsm05.blogspot.com/p/donasi-iklan.html

Embro dan Pipo adalah tipe orang pekerja keras. Mereka tidak takut apabila harus bekerja keras sampai larut malam sekalipun. Namun mereka merasa belum ada kesempatan yang pas agar mereka dapat mewujudkan impian mereka tersebut. 



  http://alumnimtsm05.blogspot.com/p/donasi-iklan.htmlSuatu hari mereka melihat sebuah lowongan bahwa di sebuah desa sedang membutuhkan 2 orang pembawa air. Mereka merasa ini peluang yang tepat untuk mewujudkan impian mereka menjadi orang kaya. Maka segeralah mereka melamar sebagai pembawa air ke desa tersebut.  http://alumnimtsm05.blogspot.com/p/donasi-iklan.html 



Karena desa tersebut sedang kekurangan air, maka kepala desa memutuskan untuk menerima Embro dan PipoEmbro dan Pipo setiap hari harus menuju sumber mata air dan membawa air tersebut ke tempat penampungan air di desa tersebut.Embro dan Pipo akan dibayar sesuai dengan banyaknya air yang berhasil dikumpulkan. Setiap hari Embro dan Pipo bekerja keras membawa air-air dari sumber mata air menuju ke desa.http://alumnimtsm05.blogspot.com/p/donasi-iklan.html



Embro dan Pipo bekerja keras hingga malam mengangkut air-air tersebut. Mereka menyadari semakin banyak air yang mereka bawa maka akan semakin banyak uang yang mereka kumpulkan dan semakin cepat impian mereka menjadi kaya menjadi kenyataan. http://alumnimtsm05.blogspot.com/p/donasi-iklan.html


Embro
 ingin sekali cepat menjadi kaya. Ia pun berpikir kalau ia dapat memperbesar kapasitas embernya, maka akan semakin banyak air yang dikumpulkan dan ia segera menjadi kaya dan bisa segera membeli rumah yang lebih besar.

http://alumnimtsm05.blogspot.com/p/donasi-iklan.html



Berbeda dengan Embro yang berpikir ingin
memperbesar kapasitas ember. Pipo tidak merasa 'sreg' dengan cara konvensional yang mereka lakukan tersebut. Pipo berpikir bagaimana agar air tersebut dapat mengalir terus menerus dan lebih banyak lagi tanpa ia harus bekerja membawa ember-ember tersebut. 


http://alumnimtsm05.blogspot.com/p/donasi-iklan.html
Akhirnya Pipo menemukan ide untuk membuat saluran pipa yang menghubungkan sumber mata air dengan penampungan air di desa. Pipo dengan semangat menceritakan idenya kepada Embro namun Embro tidak tertarik dan malah mentertawakan ide Pipo tersebut.

Seperti biasa, Embro mengangkat air dengan menggunakan ember setiap harinya dan mengangkat ember-ember tersebut bolak-balik dari sumber mata air menuju desa. Sementara Pipo memutuskan untuk tetap melakukan apa yang menjadi idenya walaupun harus seorang diri.
Pipo tetap mengangkat ember setiap harinya, namun Pipo meluangkan waktunya di akhir pekan untuk membuat saluran pipa. Tidak mudah, karena tidak ada hasil apa-apa yang tampak di awalnya, bahkan ada masyarakat di sekitar yang mencemooh apa yang dilakukan Pipo.
http://alumnimtsm05.blogspot.com/p/donasi-iklan.htmlEmbro sudah mulai dapat menikmati hasil kerja kerasnya. Embro sudah dapat membeli rumah yang lebih besar dan merubah gaya hidupnya dengan pergi ke bar setiap malamnya untuk menikmati hasil kerja kerasnya.http://alumnimtsm05.blogspot.com/p/donasi-iklan.htmlNamun hari berganti hari, tahun berganti tahun. 


Embro pun semakin bertambah tua dan tubuhnya semakin membungkuk karena ember-ember yang berat yang dibawanya setiap hari. Kini Embro pun tidak dapat membawa ember yang berisi air sebanyak ketika ia masih muda dulu. Sementara Pipo, ia sudah berhasil menyelesaikan saluran pipanya. Kini Pipo sudah dapat menikmati waktunya dan uang terus dapat mengalir masuk karena air terus mengalir dari sumber mata air ke desa tersebut.
Sahabat, Apa yang dilakukan oleh Embro dan Pipo merupakan gambaran bagaimana kita mendapatkan penghasilan kita...
http://alumnimtsm05.blogspot.com/p/donasi-iklan.htmlApakah kita seperti Embro yang menukarkan waktu dan tenaga kita untuk mendapatkan penghasilan? Untuk mendapatkan penghasilan yang semakin besar maka kita harus bekerja semakin keras. Bahkan gambar kapasitas ember yang diperbesar merupakan gambaran kita ketika menerima posisi/tanggung jawab yang lebih tinggi.  

http://alumnimtsm05.blogspot.com/p/donasi-iklan.html
Namun hal yang perlu diingat adalah kita memiliki waktu dan tenaga yang terbatas.
Apabila kita bekerja seperti Embro, maka ketika kita semakin tua ataupun ketika kita sakit dan tidak dapat bekerja, maka hilang pula lah penghasilan kita. Berbeda dengan Pipo yang harus bekerja extra pada awalnya dengan tetap mengangkut ember dan juga membangun saluran pipa. Namun di akhir, kita dapat melihat bagaimana kerja keras Pipo membuahkan hasil. Ia tidak harus selalu menukarkan waktu dan tenaganya untuk mendapatkan penghasilan.http://alumnimtsm05.blogspot.com/p/donasi-iklan.html

Bagaimana dengan setiap kita pada hari ini? Apakah kita seperti Embro yang baru mendapatkan penghasilan ketika bekerja, ataukah kita sudah seperti Pipo atau ingin seperti Pipoyang berhasil membangun saluran pipa pendapatannya dan tidak harus menukarkan waktu dan tenaganya untuk mendapatkan penghasilan?

Baca selengkapnya